MANAJEMEN DATA dengan SPSS dan WHO ANTRO
LAPORAN UAS KOMPUTER LANJUT
1. Nama : MELLY ZULMIWARTA
NIM
: 102114324
2. Berdasarkan angka NIM terakhir saya, maka
file yang akan diolah adalah [Genap.rec]
3. File hasil eksport Epidata ke SPSS
berekstensi sav dengan nama file melly zulmiwarta.sav
4. File syntax GENAP dieksport ke SPSS dan
disimpan dengan nama melly zulmiwarta.sps dan ekstensi sps
5. File data melly zulmiwarta berisi 39
field dan 8390 record. Data kategorik sebanyak 27 field dan data numerik
sebanyak 12 field.
6. Berdasarkan
perintah soal no 6 maka saya membuat syntax baru yang dicopy dari syntax
yang namanya GENAP dan memperbaiki variable labels
Simpan file syntax dengan nama yang sama
dengan file data. Pastekan
disini Syntax tentang ADD VALUE LABELS variabel didik, kerja, pernah, ukurtb, fundus,
tensi, tfe, tt, akseptor, ksepsi alasan, dan rencana
* Pembuatan
Value Label utk Data Kategorik .
*
=============================== .
ADD VALUE
LABELS didik 0 'BH/SD' 2 'SLTP' 3 'SLTA' 4 'P.Tinggi'.
ADD VALUE
LABELS kerja 1 'PNS' 2 'Swasta' 3 'Wiraswasta' 4 'Pedagang' 5 'Buruh/T/N' 6
'Lain2'.
ADD VALUE
LABELS Pernah 1 'Pernah' 2 'Tidak'.
ADD VALUE
LABELS Ukurtb 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE
LABELS Fundus 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE
LABELS Tensi 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE
LABELS Tfe 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE
LABELS tt 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE
LABELS Akseptor 0 'Tidak' 1 'Ya'.
ADD VALUE
LABELS Ksepsi 1 'IUD' 2 'Kondom' 3 'Pil' 4 'Susuk' 5 'Lain2'.
ADD VALUE
LABELS Alasan 1 'Masih Ingin Punya Anak' 2 'Dilarang Suami' 3 'Tdk Sesuai
Keyakinan' 4 'Lain2'.
ADD VALUE
LABELS rencana 1 'RS/RSB' 2 'PKM' 3 'Nakes' 4 'Dukun' 5 'Lain2'.
7. Jumlah
record sebelum didelete 8390 record dan sesudah didelete yang missing tersisa
8380 record
8. Jumlah
field sebelum kerja yg missing adalah 8380 dan setelah field kerja dicleaning
adalah 8378 record
9. Jumlah
record sebelum di delete sistol yang missing adalah sebanyak 8378 record dan
setelah dilakukan penghapusan field sistol yang missing tersisa 7127 record
10. Jumlah record sebelum
di delete diastol yang missing adalah sebanyak 7127 record dan setelah
dilakukan penghapusan field diastol yang missing tersisa 6956 record
11. 2 digit
terakhir NIM saya adalah : 24
1
digit terakhir adalah : Genap
12. -
13. Genap :
Jumlah record tersisa setelah di delete sebanya 50 record mulai dari 2 digit NIM adalah 6906 record
Jumlah record tersisa setelah di delete sebanya 50 record mulai dari 2 digit NIM adalah 6906 record
14.Output tabel distribusi frekuensi tersebut dalam lembar jawaban
disini, berserta komentar singkat di bawah tabel :
Komentar : Berdasarkan tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa frekuensi terbanyak pendidikan ibu tertinggi adalah P.tinggi
yaitu 2996 record (43.4 %) sedangkan pendidikan ibu terendah sebanyak 196 record
(2.8 %) pada tingkat BH/SD.
15. Syntax transformasi field didik,
kemudian pastekan hasil distribusi frekuensinya dibawah syntax yang
bersangkutan, disertai komentar
*Penyederhanaan Kategori Pendidikan.
RECODE
DIDIK
(0=1) (2=1)
(3=2) (4=2) INTO
didik2 .
VARIABLE LABELS didik2 'pendidikan ibu 2 kategori'.
ADD VALUE LABELS didik2 1 'rendah' 2 'tinggi'.
EXECUTE .
Komentar : Berdasarkan
tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan ibu 2 kategori tinggi dan
rendah. Dimana pendidikan tinggi ibu yang terbanyak berjumlah 5982 (SMA dan PT)
yang persentasenya 86.6 %, sedangkan pendidikan rendah ibu berjumlah 924
(BH/SD, SMP) yang persentasenya 13.4 %.
16. Laporan perubahan jumlah record
sebelum didelete dan sesudah didelete
a. jumlah
record field darah sebelum didelete 6906 record dan sesudah didelete yang
missing tersisa 6902 record
b. jumlah
record field pernah sebelum didelete 6902 record dan sesudah didelete yang
missing tersisa 6901 record
c. jumlah
record field akseptor sebelum didelete 6901 record dan sesudah didelete yang
missing tersisa 6895 record
d.
jumlah
record field alasan sebelum didelete 6895 record dan sesudah didelete yang
missing tersisa 6882 record
e.
jumlah
record field rencana sebelum didelete 6882 record dan sesudah didelete yang
missing tersisa 6875 record
17. Laporan perubahan jumlah record
sebelum didelete dan sesudah didelete
a. Kadar Hb : 6,0 - 17,5 mg/dlà jumlah record sebelum didelete 6875
record dan sesudah didelete yang missing tersisa 6849 record
b. Tinggi badan 135,0 - 180 cmà jumlah record sebelum didelete 6849
record dan sesudah didelete yang missing tersisa 6829 record
c. Berat Badan : 35,0 - 80,0 kgà jumlah record sebelum didelete 6829
record dan sesudah didelete yang missing tersisa 6814 record
18. Tuliskan langkah-langkah melakukan cleaning data untuk mengecek
konsistensi ini dan tulis juga perubahan record yang terjadi (record
inconsistensi harus didelete)
a. distribusikan field pernah dan field kali
b. Lihat hasil dari output
Yang pernah memeriksakan kehamilan harus
sama jumlahnya dengan data valid pada tabel frekuensi pemeriksaan kehamilan.
Sedangkan yang tidak memeriksakan kehamilan harus sama jumlahnya dengan jumlah
missing pada tabel frekuensi pemeriksaan kehamilan.
c. Dicari data yang tidak memeriksakan
kehamilan, tetapi pada frekuensi kehamilan di isi frekuensi pemeriksaannya.
Field pemeriksaan kehamilan di sort descending dan field frekuensi pemeriksaan
kehamilan di sort descending.
d. Maka didapatkan 162 data yang tidak
memeriksakan kehamilan, tetapi mengisi frekuensi pemeriksaan kehamilan. Maka
hasil tersebut di clear.
e. Perubahan record yang terjadi : sesudah
di cleaning 6652 record
19.
Langkah-langkah :
a. Distribusi frekuensikan antara pernah
memeriksakan kehamilan dan 5T
b. Maka hasil jumlah frekuensi dari missing
5T sama dengan jumlah frekuensi yang tidak memeriksakan kehamilan.
c. Setelah dilihat, lalu sort cases pernah
dan 5T dengan sort order semuanya di decending kan
d. Maka didapatkan 25 record yang tidak
konsisten sehingga harus di clear kan. Record sebelum di clear sebanyak 6652
dan jumlah record yang tersisa sebanyak 6626 record.
20.
Memeriksa konsistensi atara pertanyaan (field) akseptor, kontrasepsi dan
alasan tidak ber-KB
a. Distribusi
frekuensikan akseptor, kontrasepsi, dan alasan
b. Lihat hasil dari
output
0 pada kontrasepsi yang dipakai pada tabel
di atas jumlah frekuensinya 1, maka harus di delete karena 0 termasuk data
ilegal.
c. Ketentuannya adalah jumlah yang memakai
akseptor KB sama dengan jumlah jenis kontrasepsi yang dipakai dan jumlah
missing pada alasan tidak menggunakan akseptor KB
d. Maka dicari yang tidak menggunakan
akseptor KB, tetapi memilih salah satu jenis akseptor yang dipakai serta tidak
memberikan alasan. Field akseptor di sort ascending, field kontrasepsi di sort
decending dan alasan di sort ascending.
e. Didapatkan record yang didelete
sebanyak 96 karena tidak konsisten.
Sehingga sisa record sebanyak 6530 record.
21. Hasil syntax yang
berhubungan dengan compute IMT dan pengkategoriannya :
*Perhitungan IMT anak
.
COMPUTE IMTa = weight
/ ((height/ 100) * (height/ 100)) .
VARIABLE LABELS IMTa
'IMT anak balita' .
EXECUTE .
*Pengelompokkan IMT
Ibu Hamil .
RECODE
IMTi
(Lowest thru 16.999=1) (17.0 thru 18.49999=2) (18.5 thru 25.00=3) (25.001 thru 27.0=4) (27.001 thru Highest=5) INTO
IMTi5 .
VARIABLE LABELS IMTi5
'IMT ibu hamil'.
ADD VALUE LABELS IMTi5
1 'Sangat Kurus' 2 'Kurus' 3 'Normal' 4 'Gemuk' 5 'Obesitas' .
EXECUTE .
*Pengelompokka IMT
anak .
RECODE
IMTa
(Lowest thru 16.999=1) (17.0 thru 18.49999=2) (18.5 thru 25.00=3) (25.001 thru 27.0=4) (27.001 thru Highest=5) INTO
IMTa5 .
VARIABLE LABELS IMTa5
'IMT anak dalam 5 kategori'.
ADD VALUE LABELS IMTa5
1 'Sangat Kurus' 2 'Kurus' 3 'Normal' 4 'Gemuk' 5 'Obesitas' .
EXECUTE .
*Pengelompokkan IMT
ibu hamil dalam 3 kategori .
RECODE
IMTi5
(1=1)
(2=1) (3=2) (4=3)
(5=3) INTO IMTi3K .
VARIABLE LABELS IMTi3K
'IMT ibu dalam 3 kategori'.
ADD VALUE LABELS
IMTi3K 1 'Kurang' 2 'Normal' 3 'Lebih' .
EXECUTE .
*Pengelompokkan IMT
anak dalm 3 Kategori .
RECODE
IMTa5
(1=1)
(2=1) (3=2) (4=3)
(5=3) INTO IMTa3K .
VARIABLE LABELS IMTa3K
'IMT anak dalam 3 Kategori'.
ADD VALUE LABELS
IMTa3K 1 'Kurang' 2 'Normal' 3 'Lebih' .
EXECUTE .
Komentar : Berdasarkan tabel IMT
ibu 5 kategori di atas dapat disimpulkan bahwa IMT ibu yang terbanyak adalah
kategori normal yaitu sebanyak 5951 record yang persentasenya 91.1 %, sedangkan
IMT ibu yang paling sedikit adalah kategori sangat kurus yaitu sebanyak 24
record yang persentasenya 0.4 % .
Komentar : Berdasarkan tabel IMT
anak 5 kategori di atas dapat disimpulkan bahwa IMT anak yang terbanyak adalah kategori sangat kurus
yaitu sebanyak 4293 record (65.7%), sedangkan IMT anak yang paling sedikit
adalah kategori gemuk yaitu sebanyak 77 record (1.2%).
Komentar : Berdasarkan tabel IMT
ibu 3 kategori di atas dapat disimpulkan bahwa IMT ibu yang terbanyak adalah
kategori normal yaitu sebanyak 5951 record (91.1%), sedangkan IMT ibu yang
paling sedikit adalah kategori kurang yaitu sebanyak 186 record (2.8 %).
Komentar : Berdasarkan tabel IMT
anak 3 kategori di atas dapat disimpulkan bahwa IMT anak yang terbanyak adalah
kategori kurang yaitu sebanyak 4906 record (75.1%), sedangkan IMT anak yang
paling sedikit adalah kategori lebih yaitu sebanyak 397 record (6.1 %).
ANALISIS BIVARIAT
1. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan
antara pendidikan ibu dengan jenis pekerjaan yang dimiliki
- Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah pendidikan dan dependen variabel adalah jenis pekerjaan yang dimiliki.
- Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan nama fieldnya didik dan frekuensi pemeriksaan kehamilan nama fieldnya adalah kerja.
- Tentukan karakteristik field : Field didik adalah data kategorik (K) dan field kerja juga merupakan data kategorik (K)
- Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji chi square. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi pendidikan ibu makin tinggi pekerjaan ibu. H0: Tidak ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan ibu.
- Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan
Bahas hasil
yang didapat dengan membandingkan dengan teori yang relevans dan penelitian
terdahulu.
·
Kesimpulan: P<0,05
maka H0 ditolak karena 0
cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.37. Ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan
dengan jenis pekerjaan ibu. Dari hasil uji chi-square di atas di dapatkan bahwa
makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin tinggi jenis pekerjaan yang dimiliki.
Ini di tandai dengan jumlah sampel yang berpendidikan Perguruan
Tinggi memiliki jenis pekerjaan sebagai PNS berjumlah 1709 ibu.
2. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan
antara pekerjaan ibu dengan alat kontrasepsi yang dipilih ibu untuk ber-KB
- Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah pekerjaan dan dependen variabel adalah alat kontrasepsi yang dipilih.
- Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan nama fieldnya kerja dan frekuensi pemeriksaan kehamilan nama fieldnya adalah ksepsi.
- Tentukan karakteristik field : Field kerja adalah data kategorik (K) dan field ksepsi juga merupakan data kategorik (K)
- Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji chi square. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi pekerjaan ibu makin bagus alat kontrasepsi yang digunakan. H0: Tidak ada perbedaan proporsi antara jenis pekerjaan ibu dengan alat kontrasepsi yang dipilih.
- Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan
Bahas hasil
yang didapat dengan membandingkan dengan teori yang relevans dan penelitian
terdahulu.
·
Kesimpulan:
P<0,05 maka H0 ditolak karena 2
cells (6.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
1.07. Ada perbedaan proporsi antara tingkat
pendidikan dengan jenis pekerjaan ibu. Dari hasil uji chi-square di atas di
dapatkan bahwa makin tinggi jenis pekerjaan yang dimiliki ibu maka lebih bagus
alat kontrasepsi yang digunakan. Ini di tandai dengan jumlah sampel yang
pekerjaannya PNS memakai
alat kontrasepsi PIL berjumlah 701 responden.
3. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara
pemberian tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah.
- Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah pemberian tablet Fe dan dependen variabel adalah kadar Hb.
- Idenfifikasi field dalam database : pemeberian tablet Fe nama fieldnya tfe dan kadar Hb dalam darah nama fieldnya adalah Hb.
- Tentukan karakteristik field : Field tfe adalah data kategorik (K) dan field Hb merupakan data numerik (N)
- Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji independent sample t-test. Teori yg relevansnya adalah ibu yang mendapatkan tablet Fe maka kadar Hb ibu akan baik dan normal. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara Pemberian tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah.
- Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. “Weight” numeric : Uji Normality.
ü Distribusi
Deskriptif Data à Normal
ü Normal Q-Q
Plot à Normal
ü Hi-Low close àTidak Normal
ü Histogram à Normal
ü Skeweness àNormal
ü Steam-Leaf àNormal
·
Kesimpulan : P<0,05 maka H0 ditolak. Ada
perbedaan rata-rata antara pemberian tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah.
Dari hasil uji independent sample T-test di atas di dapatkan bahwa ibu yang mendapatkan tablet Fe maka kadar Hbnya
baik/ normal.
4. Tujuan
Penelitian : Mengetahui
hubungan tingkat pendidikan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan.
- Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah tingkat pendidikan dan dependen variabel adalah frekuensi pemeriksaan kehamilan.
- Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan nama fieldnya didik dan frekuensi pemeriksaan kehamilan nama fieldnya adalah kali.
- Tentukan karakteristik field : Field didik adalah data kategorik (K) dan field kali merupakan data numerik (N)
- Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji anova. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin sering ibu melakukan pemeriksaan kehamilan. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan tingkat pendidikan ibu.
- Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. “Kali” numeric : Uji Normality.
ü Distribusi
Deskriptif Data à Normal
ü Normal Q-Q
Plot àTidak Normal
ü Hi-Low close àNormal
ü Histogram àTidak Normal
ü Skeweness àTidak Normal
ü Steam-Leaf àTidak Normal
·
Kesimpulan : Jadi
dari hasil uji normality tidak bisa memakai uji ANOVA karena hasil yang
didapatkan TDK NORMAL sehingga di uji dg Kruskal wallis dimana P<0,05
sehingga H0 ditolak berarti Ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara
frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan tingkat pendidikan ibu (SD, SMP, SMA,
PT)
5. Tujuan
Penelitian : Mengetahui
hubungan antara umur ibu dengan tekanan darah sistolik.
- Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah umur ibu dan dependen variabel adalah tekanan darah sistolik.
- Idenfifikasi field dalam database : umur ibu nama fieldnya umur dan tekanan darah sistolik nama fieldnya adalah sistol.
- Tentukan karakteristik field : Field umur adalah data numerik (N) dan field sistol merupakan data numerik (N)
- Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji korelasi. Teori yg relevansnya adalah Makin tinggi umur ibu makin tinggi tekanan darah sistol ibu. H0: Tidak ada korelasi antara umur ibu dengan tekanan darah sistolik
Lakukan Uji, baca hasil dan
interpretasikan. Uji Normality.
ü Distribusi
Deskriptif Data à Tidak Normal
ü Normal Q-Q
Plot àumur ibu
Normal, TD sistolik Tidak Normal
ü Hi-Low close àumur ibu
Normal, TD sistolik Tidak Normal
ü Histogram àTidak Normal
ü Skeweness àumur Ibu
Normal, Td sistolik Tidak Normal
ü Steam-Leaf àTidak Normal
Karena Uji
korelasi Pearson Tidak Normal maka dilanjutkan dengan uji korelasi Spearmans.
·
Kesimpulan :Dari hasil diatas diperoleh nilai
sicnifycancy 0.000 yang berari bahwa korelasi antara umur ibu dengan
dengan tekanan darah sistolik adalah bermaknadengan nilai korelasi spearman
adalah 0.077 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan lemah.
Teori :
Semakin
tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang lebih
tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih
muda. Hipertensi pada usia lanjut harus ditangani secara khusus. Hal ini
disebabkan pada usia tersebut ginjal dan hati mulai menurun, karena itu dosis
obat yang diberikan harus benar-benar tepat. Tetapi pada kebanyakan kasus ,
hipertensi banyak terjadi pada usia lanjut. Pada wanita, hipertensi sering
terjadi pada usia diatas 50 tahun. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan
hormon sesudah menopause.
Hanns Peter (2009)
mengemukakan bahwa kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah
produk samping dari keausan arteriosklerosis dari arteri-arteri utama, terutama
aorta, dan akibat dari berkurangnya kelenturan. Dengan mengerasnya
arteri-arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan
daya penyesuaian diri.
WHO ANTRO
Setelah yang missing di Cleaning
PREVALENSI STATUS GIZI :
1. Berdasarkan Pengkategorian Status
Gizi (BB/TB) terdapat 1269 orang Sangat Kurus (20.8%), 387 Kurus (6.3%), 3041
Normal (49.9%), 1402 Gemuk (23%), dan totalnya sebanyak 6099 record.
2. Berdasarkan Pengkategorian Status
Gizi (BB/TU) terdapat 1459 orang Sangat Pendek (23.9%), 468 Pendek (7.7 %),
3062 Normal (50.2%), 1110 Tinggi (18.2%), dan totalnya sebanyak 6099 record.
3. Berdasarkan Pengkategorian Status
Gizi (BB/U) terdapat 1277 orang Gizi Buruk (20.9%), 385 gizi Kurang (6.3%),
3503 Gizi Baik (57.4%), 934 Gizi lebih (15.3%), dan totalnya sebanyak 6099
record.
PREVALENSI
SIFAT MASALAH GIZI (AKUT&KRONIS, KRONIS, AKUT, DAN NORMAL) :
Berdasarkan Pengkategorian Sifat
Akut dan Kronis terdapat 557 orang Akut dan Kronis (9.2%), 1001 Kronis (16.6%),
666 Akut 11.0%), 3804 Normal (63.1%), dan totalnya sebanyak 6028 record.